Jumat, 29 Juni 2012

Bahaya Asap Kendaraan Bermotor, Ada 1.000 Racun yang Terkandung didalamnya

   Menurut data Bappenas, setiap kali kendaraan mengeluarkan asap, sekitar 1.000 unsur beracun yang terkandung di dalamnya turut mengotori udara. Bisa kita bayangkan seberapa besar bahayanya ...
inilah yang bikin kita diburu oleh penyakit mematika ... !!
Tingkat polusi yang tinggi saat ini perlu diwaspadai. Tak hanya memicu penyakit fisik, tapi polusi yang berasal dari asap kendaraan juga bisa memicu penyakit mental, yaitu sifat agresif dan gelisah. Tak heran jika banyak orang stres saat ini, mungkin karena terlalu banyak menghirup asap kendaraan. Peneliti dari Cairo University menemukan perilaku agresif dan gelisah tersebut pada tikus percobaan yang diberi paparan asap beracun dari bensin. Tikus-tikus yang mengirup asap tersebut berubah menjadi sangat agresif, saling mencakar dan bertarung satu sama lain. Asap mobil ditengarai sebagai asap yang paling berbahaya dan menimbulkan penyakit kronis pada manusia. Kandungan berbagai jenis bahan kimia dalam asap dapat merusak sel-sel otak dan memicu berbagai penyakit, terutama penyakit kanker.
    “Tiap harinya, jutaan orang terkena dan menghirup asap hasil pembakaran bensin (gasolin). Mulai dari saat mengisi bensin hingga terkena asap kendaraan di jalanan,” ujar Amal Kinawy, seorang peneliti seperti dikutip dari Telegraph. Dalam studinya, peneliti mencobakan tiga jenis asap pada tikus percobaan, yaitu asap yang berasal dari bensin, bukan bensin dan asap bersih (tidak mengandung apa-apa). Hasilnya, tikus yang menghirup asap berbahan kimia dari bensin cenderung bersikap menyerang dan agresif dibanding tikus yang menghirup asap bersih. Setelah dianalisis, otak tikus yang menghirup bahan kimia dari bensin ternyata mengalami kerusakan sel.
   Beberapa studi sebelumnya mengaitkan antara asap kendaraan dengan risiko keguguran, penyakit pikun, dan alergi. Sementara itu, di Inggris asap kendaraan yang beracun sudah dilarang sejak tahun 2000 karena ketakutan akan efeknya yang buruk bagi kesehatan, terutama anak-anak. Studi ini dimuat dalam Journal BMC Physiology dan sebagai bahan peringatan agar sebisa mungkin menghindari asap kendaraan yang banyak ditemui setiap hari.
   Jadi, buat para Juragan B2W , terutama dikota besar ... gunakanlah MASKER saat ber B2W maupun B2H , sebab bahaya 1.000 racun tengah mengincar kita saat kita gowas gowes di jalan raya ...
Penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh polusi udara adalah:
  1. Bronchitis kronika. Pengaruh pada wanita maupun pria kurang lebih sama. Hal ini membuktikan prevalensinya tak dipengaruhi oleh macam pekerjaan sehari-hari. Dengan membersihkan udara dapat terjadi penurunan 40% dari angka mortalitas.
  2. Emphysema pulmonum.
  3. Bronchopneumonia.
  4. Asthma bronchiale.
  5. Cor pulmonale kronikum.
    Di daerah industri, Czechoslovakia umpamanya, dapat ditemukan prevalensi tinggi penyakit ini. Demikian juga di India bagian utara, penduduk tinggal di rumah-rumah tanah liat tanpa jendela dan menggunakan kayu api untuk pemanas rumah.
  6. Kanker paru. Stocks & Campbell menemukan mortalitas pada non-smokers di daerah kota 10 kali lebih besar daripada daerah rural.
  7. Penyakit jantung, juga ditemukan dua kali lebih besar morbiditasnya di daerah dengan polusi udara tinggi. Karbon-monoksida ternyata dapat menyebabkan bahaya pada jantung, apalagi bila telah ada tanda-tanda penyakit jantung ischemik sebelumnya. Afinitas CO terhadap hemoglobin adalah 210 kali lebih besar daripada O2 sehingga bila kadar CO Hb sama atau lebih besar dari 50%, akan dapat terjadi nekrosis otot jantung. Kadar lebih rendah dari itu pun telah dapat mengganggu faal jantung.
  8. Kanker lambung, ditemukan dua kali lebih banyak pada daerah dengan polusi tinggi.
  9. Penyakit-penyakit lain, umpamanya iritasi mata, kulit dan sebagainya banyak juga dihubungkan dengan polusi udara. Juga gangguan pertumbuhan anak dan kelainan hematologik pernah diumumkan. Di Rusia pernah ditemukan hambatan pembentukan antibodi terhadap influenza vaccin di daerah kota dengan tingkat polusi tinggi, sedangkan di daerah lain pembentukannya normal.

1 komentar:

Liliis Nur'aeni mengatakan...

wah bahaya juga yahh,, kudu lebih hati2 kalau di jalan raya, kalau perlu pakai masker juga ...