Jumat, 29 Juni 2012

Sadar Bahaya Merokok, Perokok Tetap Ogah Berhenti

     Dokter spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan Ahmad Hudoyo mengatakan mayoritas perokok menyadari bahaya kebiasaan buruk mereka. "Tetapi sebagian besar dari mereka tetap merokok," kata Hudoyo dalam seminar bertajuk Hidup dalam Lingkungan Sehat dengan Tidak Merokok di Klub Kelapa Gading Sabtu, 23 Juni 2012.
     Penyebabnya karena sejumlah faktor, yaitu karena perokok tidak memiliki motivasi berhenti, tidak tahu cara berhenti, serta karena sudah teradiksi atau kecanduan. Selain itu, penyebab perokok enggan berhenti adalah karena sikap masa bodoh masyarakat terhadap bahaya merokok.
     "Mereka melihat kenyataan sehari-hari dan berpikir, kakek saya perokok, namun dia tetap hidup sehat hingga saat ini. Sementara bu Endang (mantan Menteri Kesehatan RI Endang Rahayu Sedyaningsih) yang tidak merokok malah meninggal karena sakit kanker paru," kata dia. Situasi ini membuat mereka beranggapan bahwa rokok tidak menimbulkan bahaya yang signifikan terhadap tubuh.
     Padahal berdasarkan data epidemiologi kangker paru dari Ikatan Dokter Paru Indonesia menunjukkan, tiga dari seribu perokok berpotensi terkena kanker paru tiap tahunnya. Sementara mereka yang tidak merokok, epidemiologinya hanya enam dari 100 ribu penduduk yang berpotensi terkena kanker paru."Artinya, potensi kanker paru pada perokok, tetap lebih besar dari pada bukan perokok," kata dia. Apalagi hanya 10 hingga 20 persen pasien dapat disembuhkan kankernya melalui operasi pengangkatan. Sedangkan sisanya, mereka yang sudah telanjur masuk ke stadium akhir, ia katakan harus menjalani terapi kanker atau kemoterapi yang biayanya mencapai Rp 15 juta sekali terapi. Minimal penderita menjalani satu paketnya enam kali terapi. Atau dengan terapi obat yang satu butirnya mencapai harga Rp 800 ribu per butir dan harus diminum satu kali sehari seumur hidupnya.
Berikut adalah beberapa dampak bahaya merokok bagi tubuh Manusia : 
Reproduksi dan Fertilitas: Pengaruh dari merokok terhadap reproduksi dan kesuburan cukup fatal. Merokok dapat meningkatkan risiko impotensi, kerusakan sperma, mengurangi jumlah sperma dan menyebabkan kanker testis.
Mulut dan Gigi: Merokok dapat menyebabkan bau mulut dan gigi bernoda. Hal ini juga dapat menyebabkan penyakit gusi dan kerusakan indera perasa. Penyebab paling serius dari merokok pada area ini adalah peningkatan risiko mengembangkan kanker pada lidah, tenggorokan, dan bibir.
Kulit: Merokok mengurangi jumlah oksigen ke kulit sehingga dapat mempercepat penuaan dan kulit tampak abu-abu.
Tulang: Merokok dapat menyebabkan tulang cepat lemah dan rapuh. Wanita terutamanya, 5-10% lebih mungkin untuk menderita osteoporosis dibandingkan non-perokok.
Perut: Merokok dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker perut dan resiko kanker ginjal, pankreas dan kandung kemih.
Paru-paru: Merokok menyebabkan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). PPOK adalah penyakit progresif yang membuat seseorang sulit untuk bernapas. Banyak perokok tidak tahu bahwa mereka telah terkena penyakit ini hingga sudah terlambat. Tidak ada obat untuk penyakit ini dan tidak ada cara untuk membalikkan kerusakan.
Jantung: Karbon monoksida dari rokok mencuri oksigen darah dan mengarah pada pengembangan kolesterol mengendap di dinding arteri. Efek ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Tidak ada komentar: