CANBERRA--MICOM: Tim
penyelamat menyisir lautan untuk mencari lusinan orang yang hilang saat sebuah
kapal tenggelam di utara Pulau Christmas, Australia. Sejauh ini tiga orang ditemukan tewas dan 110
orang berhasil diselamatkan dari laut. Petugas meyakini kapal yang tenggelam
tersebut bermuatan 200 orang. Kapal
patroli Australia melakukan pencarian korban tenggelam dibantu kapal nelayan
dan pesawat terbang. Kapal yang diyakini
membawa para pencari suaka tersebut karam, Kamis (21/06). Pulau Christmas berada di barat laut perairan
Australia, tetapi lebih dekat dengan wilayah Indonesia, dan sering menjadi
target bagi para pencari suaka untuk masuk ke Australia secara ilegal.
Seringkali kapal pengangkut imigran ilegal tersebut kelebihan muatan dan dalam
kondisi yang buruk. Para petugas
mengatakan perahu tersebut mengeluarkan seruan darurat dan kemudian ditemukan
dalam kondisi tenggelam oleh pesawat pengintai Australia. "Kami masih dalam kondisi kritis dimana
masih banyak jiwa yang mungkin diselamatkan,'' demikian pernyataan Menteri
Dalam Negeri Australia Jason Clare.
Semua penumpang kapal diduga semuanya lelaki, dengan seorang anak
berusia 13 tahun yang berhasil diselamatkan. Masih belum jelas negara asal
mereka. Sekitar 40 orang ditemukan
tengah menempel di lambung kapal dan banyak juga yang mengapung memegang
pecahan kapal, kata Clare. Seorang juru
bicara dari Otoritas Keamanan Maritim Australia, AMSA, mengatakan suhu air
dalam kondisi baik yang kemungkinan bisa membantu dalam menemukan korban. Mereka yang berhasil diselamatkan dikirim ke
Pulau Christmas, tempat pusat tahanan imigrasi terbesar Australia berada.
Mereka disebut dalam kondisi sehat.
Dalam beberapa tahun terakhir gelombang pencari suaka, kebanyakan
berasal dari Afghanistan, Sri Lanka dan Irak, mendatangi kawasan Australia
melaui jalur dari Indonesia menggunakan kapal meski sering tenggelam. Sekitar 50 pencari suaka tewas ketika kapal
mereka pecah menabrak karang di Pulau Christmas pada Desember 2010. "Kecelakaan kali ini kembali
menggarisbawahi bahayanya alam dalam perjalanan penuh risiko ini, dan ini
adalah akibat dari langkah putus asa dan berbahaya orang-orang ketika mereka
lari dari hukuman di negara asal mereka," kata badan pengungsi PBB dalam
sebuah pernyataan.
2 komentar:
Turut berduka cita,,,,
hduhhhh kasian sekaliii yaaa
Posting Komentar